Kamis, 26 Juli 2007

Fungsi Controllership di dalam Perusahaan

Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi perusahaan adalah suatu institusi ekonomi. Organisasi perusahaan diciptakan terutama untuk menyediakan kepada masyarakat umum barang-barang atau jasa-jasa yang diperlukan atau yang diinginkan dan yang sejalan dengan sikap sosial dari masyarakat tersebut. Dari sudut pandang para pelanggan, maka perusahaan tidak beralasan untuk hidup kecuali karena jasa yang dapat disediakannya. Jika tujuan jasa ini tidak tercapai, maka perusahaan tersebut akan bertambah lemah dan pada akhirnya akan lenyap. Biasanya terdapat tujuan-tujuan tambahan yang mempunyai implikasi-implikasi sosial. Seperti, menyediakan kondisi-kondisi kerja atau jaminan kerja yang sebaik mungkin, sejalan dengan kesejahteraan perusahaan jangka panjang.

Jika tujuan perusahaan telah diketahui, timbullah pertanyaan mengenai fungsi manajemen apakah yang diharapkan untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan. Tugas pimpinan untuk menentukan kebutuhan dan keinginan-keinginan para pelanggan akan barang-barang dan jasa-jasa, mengumpulkan dan mengorganisasi sarana produksi dan distribusi untuk memenuhi keinginan-keinginan tersebut serta mengarahkan dan mengkoordinasikan sarana tersebut secara efisien.

Tugas pimpinan perusahaan termasuk menetapkan prinsip-prinsip manajemen yang sehat, yang harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan berpengalaman. Dapat dikemukakan bahwa prinsip-prinsip manajemen yang sehat meliputi tindakan seperti penerapan rencana, baik jangka pendek maupun jangka panjang, perumusan tujuan perusahaan yang lebih spesifik, pengembangan kebijaksanaan pokok, pembangunan suatu struktur organisasi yang sehat, penetapan norma-norma pelaksanaan, penciptaan dan pemeliharaan metode dan saluran komunikasi yang baik di dalam perusahaan, pengukuran pelaksanaan dan pemeliharaan hubungan yang baik dengan para pegawai, pemegang saham, masyarakat umum serta para pelanggan.

Sebagai suatu alat pembantu bagi pimpinan, suatu sistem akuntansi yang baik harus mengenai elemen-elemen dan proses manajemen agar dapat membantu dalam komunikasi yang efektif.

Pekerjaan dari seorang manajer yang profesional dapat dipisahkan menjadi empat fungsi atau golongan kegiatan tersendiri sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan

Tentu saja dalam kenyataanya operasi-operasi ini saling berhubungan dan tidak perlu terpisah sepenuhnya dalam urutan waktu. Keempat elemen itu merupakan bagian dari seluruh proses pengelolaan, dan dalam suatu lingkungan kerja yang praktis tidak dapat dipisahkan dengan jelas satu sama lainnya.

Terdapat banyak definisi yang luas mengenai fungsi controllership yang telah berkembang dari tahun ke tahun. Suatu tinjauan terhadap berbagai definisi itu menunjukkan, bahwa tanggungjawab dan kegiatan fungsional pada dasarnya dapat di kategorikan sebagai berikut:
  1. Perencanaan (planning). Menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi (bila perlu), mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang cocok.
  2. Pengendalian (control). Mengembangkan dan merevisi norma-norma (standards) yang memuaskan sebagai ukuran pelaksanaan, dan menyediakan pedoman serta bantuan kepada para anggota manajemen yang lain dalam menjamin adanya penyesuaian hasil pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standard.
  3. Pelaporan (reporting). Menyusun, menganalisa dan menginterpretasikan hasil-hasil keuangan untuk digunakan oleh menajemen dalam proses pengambilan keputusan, mengvaluasi data dalam hubungannya dengan tujuan perusahaan dan tujuan satuan organisasinya, menyiapkan dan menyampaikan berkas-berkas laporan ekstren yang diperlukan untuk memenuhi permintaan instansi pemerintah, para pemegang saham, institusi keuangan, para pelanggan dan masyarakat umum.
  4. Akuntansi (accounting). Mendisain, menetapkan dan memlihara sistem akuntansi keuangan dan biaya pada semua jenjang perusahaan, termasuk untuk perusahaan secara menyeluruh, perdivisi, per pabrik, dan per satuan, untuk dapat mencatat secara wajar semua transaksi keuangan dalam pembukuan agar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang sehat, disertai dengan pengendalian intern (internal control) yang memadai.
  5. Tanggungjawab Utama Lainnya. Mengelola dan mengawasi fungsi-fungsi misalnya fungsi perpajakan, termasuk saling berhadapan dengan inspeksi pajak, memelihara hubungan yang sesuai dengan auditor intern dan ekstern, mengadakan dan menata program-program asuransi, mengembangkan dan memelihara sistem dan prosedur, mengembangkan program penyimpanan catatan, mengawasi fungsi kebendaharaan yang telah dilimpahkan, membentuk program mengenai hubungan dengan para investor dan dengan masyarakat umum, serta mengarahkan fungsi-fungsi lain yang telah dilimpahkan.

Jelaslah bahwa apabila keadaan memerlukan, bisa saja terjadi penyimpangan dari fungsi-fungsi dasar sebagaimana yang diuraikan diatas. Perlu ditekankan, bahwa controller tidak boleh dilimpahi dengan fungsi-fungsi yang bersifat operasional, sehingga dapat melemahkan dan mengurangi efektivitas usahanya dalam bidang perencanaan dan pengendalian finansial.

Tidak ada komentar: